KELAINAN/PENYAKIT, TEKNOLOGI DAN GAYA HIDUP SEHAT PADA SISTEM REPRODUKSI


KELAINAN/PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Berikut adalah beberapa kelainan/penyakit pada sistem reproduksi manusia, yaitu: 
1. Endometriosis 
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser. 
2. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan hormon testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas ,impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan cara terapi hormon.
3. Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau dua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat di tangani dengan pemberian hormone human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga , dilakukan pembedahan.
4. Uretritis 
Uretritis adalah peradangan pada uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan serhng buang air kecil. Organism yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis , ureplasma urealytium atau virus herpes.
5. Prostatitis 
Prostatis adalah peradangan pada prostat yang sering disertai dengan peradangan uretra. Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menyumbat uretra sehingga timbul rasa nyeri dan sulit buang air kecil.
6. Epididimitis
Adalah infeksi yang biasanya terjadi pada sistem reproduksi pria. Penyakit yang satu ini biaanya disebabkan oleh bakteri E. Coli dan juga Chlamydia.
7. Sifilis 
Penyakit ini disebabkan bakteri bernama Treponema Pallium yang didapatkan seseorang melalui hubungan seksual, luka mikroskopis dan juga trasfusi darah. 
8. Gonorhea 
Gonorea merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir pada uretra, serviks, rectum, sendi, tulang, faring, dan mata. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonorea yang ditularkan dari ibu ke anaknya saat kelahiran dapat menyebabkan kebutaan. Bakteri Neisseria mudah bermutasi sehingga resisten terhadap antibiotic. Oleh karena itu, penyakit ini harus segera ditangani. Gejalanya rasa sakit saat buang air kecil dan kelurnya nanah berwarna kuning kehijauan dari uretra.
9. Sindrom Premenstrual
Sindrom Premenstrual adalah keadaan dimana terjadi gangguan emosi, lesu, sakit kepala, bengkak pada tungkai, rasa pedih, dan nyeri payudara yang terjadi beberapa hari sebelum menstruasi. Penyebabnya diduga adalah kadar estrogen tinggi, progesterone rendah, gangguan metabolisme karbohidrat, kadar prolaktin tinggi, dan gangguan psikis.
10. Impotensi
Impotensi adalah ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis. Impotensi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain gangguan produksi hormon testosterone, kelainan psikis, penyakit diabetes mellitus, kecanduan alkohol, obat-obatan, dan gangguan sistem saraf.
11. Amenore
Penyakit ini mengacu pada suatu kondisi di mana seorang individu gagal untuk menstruasi. Ada dua jenis amenorrhea amenore primer dan sekunder. Amenore primer adalah keterlambatan siklus menstruasi abnormal, sedangkan amenore sekunder terjadi pada wanita yang belum mencapai usia premenopause.
12. Oligomenore
Oligomenore adalah kondisi yang ditandai oleh celah yang berkepanjangan antara dua menstruasi. Biasanya seorang wanita menstruasi setiap 25-30 hari, meskipun dalam oligomenore, perempuan hanya mengalami menstruasi selama 4 sampai 9 kali dalam setahun. Kondisi ini disebabkan karena kekurangan estrogen dan dapat mengakibatkan kemandulan.
13. Sindrom Ovarium polikistik
Sindroma ovarium polikistik (PCOS) mengacu pada kondisi ovarium wanita. Penyakit ini, menyebabkan ovarium membesar dan ditutupi oleh sejumlah kista kecil. Jenis penyakit ini adalah gangguan hormonal yang umum pada wanita usia reproduksi. Hal ini ditandai dengan periode menstruasi yang abnormal dan pertumbuhan rambut yang berlebihan. Jika tidak terdiagnosa pada tahap awal dapat mengakibatkan komplikasi jangka panjang dan berisiko.
14. Erosi serviks
Erosi serviks adalah kondisi di mana borok terbentuk di daerah leher rahim. Hal ini ditandai dengan bintik-bintik merah dan pink cerah, sekitar pembukaan serviks. Selama awal penyakit, potongan lendir dibuang oleh tubuh. Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan berbagai tingkat tindakan perbaikan.
15. Cervicitis
Cervicitis adalah peradangan serviks uterus. Kelenjar lendir banyak terbentuk di wilayah ini yang menjaga vagina dilumasi. Meskipun demikian, ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan mikroba dan bakteri lainnya. Dengan demikian, infeksi pada vagina dapat ditularkan ke servik uterus yang pada akhirnya menyebabkan peradangan leher rahim.
16. Vulvovaginitis
Vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan gejala keputihan (flour albus) yaitu keluarnya cairan putih kehijauan dari vagina. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Gardnertella vaginalis. Dapat pula disebabkan oleh protozoa, misalnya Trichomonas vaginalis atau oleh jamurCandida albicans.
17. Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada kedua sisi testis, atau hanya satu sisi saja, sehingga menyebabkan pembengkakan, rasa nyeri dan demam. Orkitis dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri dan virus. Jika disebabkan oleh virus, orkitis bisa disembuhkan dengan antibiotik.Gejalanya berupa pembengkakan testis, testis terasa berat, demam, dan rasa sakit saat melakukan hubungan seks, kencing atau ejakulasi. Dalam kasus ekstrim, darah bisa keluar dari air mani. Mengobati orkitis bisa dilakukan dengan suntikan. Untuk pencegahan bisa menggunakan kondom karena penyakit ini bisa timbul karena melakukan hubungan seksual berisiko.
18. Anorkidisme
Anorkidisme adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah satu atau tidak ada sama sekali.
19. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
Acquired berarti diperoleh, Immune Deficiency berarti kekebalan yang rapuh, Syndrome berarti kumpulan gejala yang timbul bersamaan. Jadi, AIDS mempunyai arti menurunnya kekebalan tubuh terhadap penyakit, sehingga pengidap AIDS mudah sekali terserang penyakit yang berbahaya.
20. Hyperthropic prostat
Hyperthropic prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang biasanya terjadi pada usia-usia lebih dari 50 tahun. Penyebabnya belum jelas diketahui.
21. Hernia inguinalis
Hernia merupakan protusi/penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan.
22. Kanker prostat
Gejala kanker prostat mirip dengan hyperthropic prostat. Menimbulkan banyak kematian pada pria usia lanjut.
23. Kanker testis
Kanker testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang bisa menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam skrotum (kantung zakar)
24. Infertilitas (kemandulan)
Yaitu ketidakmampuan menghasilkan ketururan. Infertilitas dapat disebabkan faktor di pihak pria maupun pihak wanita. Pada pria infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan mengfertilisasi ovum. Hal ini dapat disebabkan oleh:
a. Gangguan spermatogenesis, misalnya karena testis terkena sinar radio aktif, terkena racun, infeksi, atau gangguan hormon
b. Tersumbatnya saluran sperma
c. Jumlah sperma yang disalurkan terlalu sedikit
25. Fibroadenoma
Yaitu tumor yang bersifat jinak. Gejalanya berupa benjolan kenyal pada payudara. Pengobatannya dengan operasi.
26. Condyloma
Yaitu tumbuhnya bejolan keras berbungkul seperti bunga kol atau jengger ayam atau dikenal sebagai kutil kelamin. Kutil kelamin atau condyloma merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV), atau virus yang menyebabkan keganasan pada jaringan. Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung secara seksual dengan penderita HPV lainnya. Penyakit ini ditemukan di seputar alat kelamin bagian luar, di dalam liang vagina, di sekitar anus, hingga mulut rahim. Jika sampai menginfeksi leher rahim, dapat menyebabkan kanker mulut rahim atau kanker serviks. Kutil kelamin dapat diobati dengan obat oles, suntik, maupun tindakan operasi. Untuk tindakan operatif dapat dilakukan dengan menggunakan alat kotter (pemotong) oleh tenaga medis. Pengobatan bisa dilakukan dengan obat topikal (oles).
27. Bartolinitis
Yaitu infeksi pada kelenjar bartolin. Bartolinitis dapat menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring pembengkakan pada kelamin yang memerah. Bartolinitis disebabkan oleh infeksi kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian dalam vagina agak keluar. Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia, Gonorrhea, dsb. Bartolinitis dapat menyumbat mulut kelenjar tempat diproduksinya cairan pelumas vagina. Akibat penyumbatan ini, lama kelamaan cairan memenuhi kantong kelenjar sehingga disebut sebagai kista (kantong berisi cairan). Untuk mengatasinya, pemberian antibiotik untuk mengurangi radang dan pembengkakan. Jika terus berlanjut, dokter akan melakukan tindakan operatif untuk mengangkat kelenjar yang membengkak.
28. Candidiasis / keputihan
Yaitu munculnya gumpalan seperti endapan susu berwarna putih. Disebabkan karena infeksi jamur Candida albicans. Keputihan ini dapat muncul akibat ketidakseimbangan hormonal yang disebabkan oleh kegemukan, pasca menstruasi, kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi hormonal, pengunaan obat-obatan steroid, kondisi organ intim yang terlalu lembap, dan lainnya. Juga bisa merupakan akibat dari gula darah yang tidak terkontrol. Penanganan untuk candidiasis cukup dengan menjaga kebersihan dan kelembapan organ intim wanita. Peggunaan sabun khusus pembersih vagina dan menjaga agar di bagian intim tak terlalu lembap bisa dilakukan. Namun, jika memang tak tertahankan dan menimbulkan gatal yang amat sangat, dapat diberikan obat antijamur misalnya triazol atau imidazol.
29. Kanker vagina
Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah laser.
30. Kista ovarium
Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium.
31. Kanker serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
32. Kanker ovarium
Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.
33. Kanker rahim
Kanker rahim (uterus) atau yang sebenarnya adalah kanker jaringan endometrium adalah kanker yang sering terjadi di endometrium, tempat dimana janin tumbuh, sering terjadi pada wanita usia 60-70 tahun.
34. Herpes Simplex Genitalis
Merupakan gangguan pada bagian luar kelamin berupa gelembung-gelembung berisi cairan. Gelembung air diakibatkan karena infeksi virus Herpes (HSV2). Gejalanya dapat berupa demam dan menimbulkan sensasi perih bila tersentuh. Bila menginfeksi sampai bagian dalam organ intim wanita, virus ini bisa menyebabkan nyeri sendi hingga rasa pegal di area pinggang. Pengobatan penyakit ini dengan obat antivirus. Pencegahannya dilakukan dengan menjaga daerah organ intim agar tidak terlalu lembap dan tetap bersih.
35. Kanker payudara
Penyakit pada sistem reproduksi manusia tepatnya pada wanita adalah kanker payudara. Meski pria juga memiliki payudara namun penyakit yang satu ini lebih rentan menyerang wanita sebab jaringan lemak pada payudaranya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pria. Kanker payudara ini bisa menyerang wanita yang sudah menikah maupun belum.


TEKNOLOGI PADA SISTEM REPRODUKSI
Berikut adalah beberapa teknologi pada sistem reproduksi:
1. Amniosentesis
Amniosentesis merupakan teknik pengambilan cairan amnion untuk dianalisis secara genetik. Pengambilan cairan ini dimaksudkan agar penyakit genetik dan penyakit bawaan yang lahir saat fetus dalam uterus dapat terdeteksi. Sama seperti teknik ini adalah pengambilan sampel vilus korion (chorionic villus sampling).
2. Pencitraan Ultrasound
Pencitraan ultrasound atau pindai bunyi ultra merupakan salah satu teknologi yang digunakan untuk menampilkan keadaan kesehatan bayi dalam rahim ibu. Selain itu, adanya alat ini menjadikan dokter mampu mengetahui jenis kelamin bayi.
3. Ferlitisasi In Vitro
Teknik ini digunakan untuk membantu pasangan tanpa anak yang menginginkan keturunan. Apabila oviduk seorang wanita tersumbat, ovum yang berada pada folikel dapat diambil. Ovum tersebut difertilisasi pada cawan petri di laboratorium. Jangka waktu 2,5 hari, embrio yang telah membelah sebanyak 8 sel ditempatkan pada uterus sehingga terjadi implantansi. Teknik demikian dinamakan teknik bayi tabung.
4. Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh suami atau istri untuk mencegah pembuahan (fertilisasi) dan kehamilan. Upaya ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode rintangan dan metode ritme.
Metode rintangan merupakan kontrasepsi yang menggunakan suatu alat. Alat-alat yang digunakan misalnya kondom pria atau diafragma wanita, IUD (Intra Uterine Device) atau perkakas intrauterus pada wanita, dan pil pengontrol kelahir an. 
Di samping cara-cara tersebut, metode rintangan juga dapat dilakukan dengan cara sterlisasi. Sterelisasi pada pria dilakukan dengan vasektomi, yakni pemotongan kedua vas deferens pada saluran reproduksi pria. Ini dilakukan supaya sperma tidak dapat masuk ke alam uretra. Adapun pada wanita, proses sterelisasi dilakukan dengan pengikatan tuba falopi (tubal ligation) atau tubektomi. Cara ini dilakukan dengan melakukan pengikatan pada sebagian oviduk sehingga sel telur tidak dapat masuk ke dalam uterus. Sebenarnya kedua cara ini cukup aman, namun pemotongan saluran reproduksi ini sulit dikembalikan alias permanen.
Metode yang digunakan untuk mengontrol proses kelahiran berikutnya ialah metode ritme. Metode ritme atau keluarga berencana alamiah merupakan cara berpantang berhubungan kelamin pada saat tertentu sehingga tidak terjadi fertilisasi. Untuk melakukan metode ini, setiap pasangan suami-istri harus mengetahui siklus menstruasi terutama pada fase ovulasi. Sebab, dengan mengetahui masa subur istri, sang suami dapat menghindari untuk tidak berhubungan kelamin.
5. Intracytoplasmic Sperm Injection
Intracytoplasmic Sperm Injection merupakan terapan teknologi dengan metode dan prosedur yang lebih canggih. Satu sel sperma disuntikkan langsung ke sebuah sel telur. Metode tersebut lebih efektif pada seorang laki-laki yang mempunyai beberapa masalah kesuburan.


GAYA HIDUP SEHAT PADA SISTEM REPRODUKSI
1. Kebersihan Pakaian Dalam
Seharusnya dalam sehari, minimal mengganti pakaian dalam sebanyak dua kali untuk menjaga kebersihan. Selain itu, pilihlah bahan celana dalam yang dapat mudah menyerap keringat, karena jika tidak jamur bisa menempel di alat kelamin. Hindari untuk saling bertukar pakaian dalam dengan orang lain bahkan itu keluarga sendiri, karena setiap orang memiliki kondisi kelamin yang berbeda.
2. Menghindari Menggunakan Celana Dalam dan Celana Jeans yang Ketat
Memakai celana dalam dan celana jeans yang terlalu ketat di wilayah selangkangan dapat menyebabkan kulit susah untuk bernafas dan akhirnya dapat menyebabkan daerah tersebut berkeringat, lembab, mudah terkena jamur dan teriritasi. Pemakaian celana ketat itu bagi pria dapat membuat peredaran darah yang tidak lancar dan membuat penis serta testis dalam keadaan panas. Panas yang berlebihan oleh suhu, keringat dan pakaian yang terlalu ketat, dapat menurunkan kualitas sperma.
3. Pemakaian Pantyliner
Pemakaian pantyliner tidak dianjurkan digunakan setiap hari, sebaiknya Pantyliner hanya digunakan ketika keputihan. Akan lebih baik jika membawa celana dalam pengganti dari pada menggunakan pantyliner tiap hari.
4. Membersihkan Alat Kelamin Setelah Buang Air Kecil atau Besar
Usahakan untuk selalu membersihkan bagian luar alat kelamin dengan air dan sabun. Untuk wanita, siramlah dengan air dengan arah depan ke belakang dan bukan sebaliknya. Hal ini untuk mencegah masuknya kuman dari dubur ke vagina. Untuk pria, cukup hanya membersihkan dengan air bersih.
5. Pemeriksaan Rutin
Usahakan untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin pada alat kelamin sangat diperlukan. Bagi pria pemeriksaan testis (buah zakar) dapat dilakukan sendiri, dengan cara:
a. Kenali ukuran, bentuk, serta berat masing-masing testis.
b. Dengan menggunakan kedua belah tangan, raba masing-masing testis.
c. Waspadai jika ada benjolan kecil di bawah kulit, di bagian depan atau sepanjang testis. Jika ada benjolan atau pembengkakan, segera periksakan diri ke dokter.
d. Jika terdapat sesuatu yang tidak seperti biasanya dan tidak terasa nyaman segera konsulultasikan kepada dokter.
e. Jika ada perubahan warna, kadang disertai bau yang kurang sedap dan gatal-gatal pada alat kelamin, segeralah berkonsultasi ke dokter.
6. Mengganti Pembalut Secara Teratur
Bagi para wanita yang sedang menstruasi atau haid untuk supaya tidak malas mengganti pembalut karena ketika menstruasi kuman-kuman mudah untuk masuk dan pembalut yang telah ada gumpalan darah merupakan tempat berkembangnya jamur dan bakteri. Usahakan untuk mengganti setiap 4 jam sekali, 2-3 kali sehari atau sudah merasa tidak nyaman. Jangan lupa, bersihkan vagina sebelum mengganti pembalut.
7. Merawat rambut yang Tumbuh di Sekitar Alat Kelamin
Perawatan bulu disarankan untuk dirapikan saja dengan memendekkan, dengan gunting atau dicukur. Namun sebelumnya menggunakan busa sabun terlebih dahulu dan menggunakan alat cukur khusus yang lembut, dan sudah dibersihkan dengan sabun dan air panas. Rambut-rambut tersebut berfungsi untuk kesehatan alat kelamin, yaitu berguna untuk merangsang pertumbuhan bakteri baik yang melawan bakteri jahat serta menghalangi masuknya benda asing kecil ke dalam vagina. Sehingga perlu rajin menjaganya agar tidak menjadi sarang kutu dan jamur.


DAFTAR PUSTAKA
http://kelasbiologiku.blogspot.com/2013/03/beberapa-penyakit-pada-sistem.html
http://tugas-biologi-arifiani.blogspot.com/2013/05/kelainan-teknologi-dan-gaya-hidup-sehat_3.html
http://handikap60.blogspot.com/2013/04/teknologi-reproduksi-pada-manusia.html
http://mlapak.com/2012/06/pentingnya-menjaga-kesehatan-alat-reproduksi/
http://intanriani.wordpress.com/gangguan-pada-sistem-reproduksi/
http://riyhaanjeliana.blogspot.com/2013/03/penyakit-atau-gangguan-pada-alat.html
http://larasati-jalanmeraihimpian.blogspot.com/2012/12/kelainan-pada-sistem-reproduksi-wanita.html
http://budisma.web.id/gangguan-pada-alat-reproduksi-pria-wanita/
http://kimeni-kim.blogspot.com/2012/11/kelainan-pada-sistem-reproduksi-pria_29.html
http://masadpancerah-wkm.blogspot.com/
http://www.kopimaya.com/forum/showthread.php/4206-Penyakit-Alat-Reproduksi-Pria
http://mitrasehatkeluarga.blogspot.com/2013/06/macam-macam-penyakit-kelamin-laki-laki.html
likebiology.blogspot.com

SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar